Sunday, 6 March 2016

Filled Under:

Nah looo, Kematian wanita cantik ini di hargai US$5 Juta

kematian yang dihargai


Belajar dari kasus meninggalnya Mirna, kejadian ini bermula setelah Mirna menyeruput kopi yang diduga mengandung racun sianida di Oliver Cafe, Grand Indonesia pada 6 Januari lalu. Saat kejadian, Mirna ditemani Jessica Wongso dan Hanie Juwita Boon.

Walaupun kasusnya hingga saat inipun belum ada titik terangnnya, kasus atau kejadian ini memberikan kita suatu pelajaran penting yaitu, kematian yang setiap saat mendatangi kita entah kematian itu secara wajar ataupun tidak.. dikehendaki ataupun tidak, KEMATIAN adalah takdir yang pasti menghampiri..

Dan berapakah estimasi dari total kliam yang akan di berikan oleh pihak asuransi?? OMG... US$5 Juta brooww.., Jiwanya di hargai US$5 juta dollar..

yuukk kita sedikit merenungkan apa sih bedanya meninggalnya orang miskin dan meninggalnya orang kaya??

Kematian orang miskin:
1. Sebelum meninggal, mereka banyak berangan-angan bagaimana sepeninggalannya bisa memberikan manfaat buat keluarga yang di tinggalkannya. tapi kerena keberadaan ekonomi yang pas pasan, menuntut mereka hanya bisa berangan-angan. boro-boro ingin membeli asuransi mahal, bayar asuransi bpjs saja masih krenggosan, alhasil meninggalnya pun malah membikin pihak keluarga ataupun pihak kerabat terbebani untuk membiayai proses kematiannya..

2. Bedanya meninggalnya orang kaya, mereka (yang sadar akan asuransi) dari awal sudah mempersiapan segala sesuatunya. (ini tidak termasuk pada orang yang tak faham asuransi), dan merekapun sadar penuh kalau MAUT (Kematian, Kecelakaan, Sakit Kritis bulanlah hal yang diinginkan) tetapi kenapa mereka mau menyisihkan harta kekayaannya untuk masa kedepannya?? bukannya asuransi hanya memberikan keuntungan buat si Agentnya atau buat si Company penyedia jasa asuransi?? dan inilah bedannya orang kaya penyadar dan orang kaya yang mempunyai pemikiran ortodok.

Jadi kalau kita melihat bagaimana negara maju menjadikan sebuah alternatif asuransi sebagai pilihan buat masa depannya, beda dengan pemikiran orang-orang negara berkembang bukan?? dan kenapa di negara jepang menduduki negara paling getol mengasuransikan jiwanya ketimbang negara lain?? hingga polis yang di terbitkan melebih jumlah penduduk riil. ini berarti setiap individu bisa lebih dari satu atas kepemilikan asuransi buat menjaga segala kebutuhannya kelak.

sedangkan bagaimanakah nasib asuransi di negara berkembang?? tidaklah bisa di pungkirin asurannya adalah sebuah momok terbesar yang tidak sedikit beranggapan bahwa kehadirannya hanya membikin beban dalam hidup, sehingga tidak sedikit, Mencibir, mencemooh tanpa sebab yang jelas..
yaahhh semoga bisa menjadikan pelajaran buat kita saja.. kerana keputusan memang berada ditangan anda.. kalau kehadiran asuransi memang memberatkan otak anda, memang seyogyanya dan saya kasih saran anda tidak usah bersusah payah membeli asuransi.. karena asuransi benar tidak bisa memberkan manfaat buat anda..








0 komentar:

Post a Comment