Sunday 6 March 2016

Nah looo, Kematian wanita cantik ini di hargai US$5 Juta

kematian yang dihargai


Belajar dari kasus meninggalnya Mirna, kejadian ini bermula setelah Mirna menyeruput kopi yang diduga mengandung racun sianida di Oliver Cafe, Grand Indonesia pada 6 Januari lalu. Saat kejadian, Mirna ditemani Jessica Wongso dan Hanie Juwita Boon.

Walaupun kasusnya hingga saat inipun belum ada titik terangnnya, kasus atau kejadian ini memberikan kita suatu pelajaran penting yaitu, kematian yang setiap saat mendatangi kita entah kematian itu secara wajar ataupun tidak.. dikehendaki ataupun tidak, KEMATIAN adalah takdir yang pasti menghampiri..

Dan berapakah estimasi dari total kliam yang akan di berikan oleh pihak asuransi?? OMG... US$5 Juta brooww.., Jiwanya di hargai US$5 juta dollar..

yuukk kita sedikit merenungkan apa sih bedanya meninggalnya orang miskin dan meninggalnya orang kaya??

Kematian orang miskin:
1. Sebelum meninggal, mereka banyak berangan-angan bagaimana sepeninggalannya bisa memberikan manfaat buat keluarga yang di tinggalkannya. tapi kerena keberadaan ekonomi yang pas pasan, menuntut mereka hanya bisa berangan-angan. boro-boro ingin membeli asuransi mahal, bayar asuransi bpjs saja masih krenggosan, alhasil meninggalnya pun malah membikin pihak keluarga ataupun pihak kerabat terbebani untuk membiayai proses kematiannya..

2. Bedanya meninggalnya orang kaya, mereka (yang sadar akan asuransi) dari awal sudah mempersiapan segala sesuatunya. (ini tidak termasuk pada orang yang tak faham asuransi), dan merekapun sadar penuh kalau MAUT (Kematian, Kecelakaan, Sakit Kritis bulanlah hal yang diinginkan) tetapi kenapa mereka mau menyisihkan harta kekayaannya untuk masa kedepannya?? bukannya asuransi hanya memberikan keuntungan buat si Agentnya atau buat si Company penyedia jasa asuransi?? dan inilah bedannya orang kaya penyadar dan orang kaya yang mempunyai pemikiran ortodok.

Jadi kalau kita melihat bagaimana negara maju menjadikan sebuah alternatif asuransi sebagai pilihan buat masa depannya, beda dengan pemikiran orang-orang negara berkembang bukan?? dan kenapa di negara jepang menduduki negara paling getol mengasuransikan jiwanya ketimbang negara lain?? hingga polis yang di terbitkan melebih jumlah penduduk riil. ini berarti setiap individu bisa lebih dari satu atas kepemilikan asuransi buat menjaga segala kebutuhannya kelak.

sedangkan bagaimanakah nasib asuransi di negara berkembang?? tidaklah bisa di pungkirin asurannya adalah sebuah momok terbesar yang tidak sedikit beranggapan bahwa kehadirannya hanya membikin beban dalam hidup, sehingga tidak sedikit, Mencibir, mencemooh tanpa sebab yang jelas..
yaahhh semoga bisa menjadikan pelajaran buat kita saja.. kerana keputusan memang berada ditangan anda.. kalau kehadiran asuransi memang memberatkan otak anda, memang seyogyanya dan saya kasih saran anda tidak usah bersusah payah membeli asuransi.. karena asuransi benar tidak bisa memberkan manfaat buat anda..






Friday 15 January 2016

7 Fakta BPJS yang mencengangkan otak kita

7 Fakta tentang BPJS yang mencengankan otak kita
7 Fakta tentang BPJS yang mencengankan otak kita

7 fakta di bawah ini akan membuat Anda sadar, ternyata selama ini kita hanya ditipu oleh BPJS Kesehatan :
1. BPJS bukanlah jaminan kesehatan bagi masyarakat.Banyak masyarakat yang mengira bahwa BPJS adalah jaminan kesehatan dari pemerintah, padahal BPJS itu fungsinya tidak lebih dari asuransi.
2. BPJS didanai dari uang pribadi masyarakat, dimana masyarakat diminta menyetor sejumlah uang untuk dikumpulkan dan nantinya digunakan untuk biaya pengobatan. BPJS menggunakan prinsip gotong-royong, seluruh uang yang disetorkan oleh seluruh anggotanya kemudian dihimpun oleh PT.BPJS dimana uang tersebut dialokasikan untuk membiayai pengobatan para anggota yang sedang sakit.Ya semacam dana sumbangan dari masyarakat yang dikumpulkan secara massive oleh pemerintah dari rakyat untuk membiayai sebagian kecil rakyat yang sedang sakit. 

3. BPJS adalah kamuflase pemerintah untuk menutupi penyelewengan dana subsidi BBM.Banyak yang masyarakat yang mengira BPJS didanai dari pengalihan subsidi dari BBM ke bidang kesehatan.Masyarakat lupa bahwa tiap bulannya mereka menyetor dana minimal Rp 25.000,-/bulan.Peserta BPJS ditaksir kini mencapai 168 juta orang.http://www.beritasatu.com/…/253202-akhir-tahun-peserta-bpjs… Jadi dana BPJS yang dihimpun dari masyarakat oleh pemerintah mencapai lebih dari Rp.4,2Trilyun/bulan atau lebih dari Rp.50,4 Trilyun/ tahun.Itu uang yang dikumpulkan langsung dari masyarakat, bukan dari sektor pajak atau pengalihan subsidi BBM.
4. BPJS merupakan sebuah BADAN USAHA yang fungsinya sebagai pengeruk keuntungan bagi Pemerintah, bukannya jaminan kesehatan yang dialokasikan dari dana APBN Hal ini didasari dari jumlah dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat oleh pemerintah yang totalnya lebih dari Rp.50,4 Trilyun, sementara total klaim yang dibayarkan oleh PT.BPJS selama satu tahun cuma Rp.37 Trilyun.
http://bandung.bisnis.com/…/bpjs-kesehatan-klaim-setahun-bi…Sementara sisa dana BPJS yang mencapai Rp.13,4Trilyun dikemanakan ????Hmm… Ternyata selama ini PT.BPJS untung banyak lho…Dengan adanya BPJS, pemerintah sama sekali tidak pernah memberikan jaminan kesehatan gratis kepada masyarakat.Padahal selama ini pemerintah selalu menyebarkan propaganda bahwa BPJS adalah subsidi kesehatan gratis dari pemerintah.Padahal pemerintah tidak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk BPJS, dan BPJS itu pyur 100% dana dari masyarakat.Jadi bohong banget kalau pemerintah mengklaim telah memberikan jaminan kesehatan gratis kepada masyarakat.
Dengan biaya iuran BPJS sebesar Rp.25.000,-/bulan seharusnya masyarakat memperoleh kualitas pelayanan kesehatan yang maksimum (First Class Service/VIP Class) di RS.Namun karena PT.BPJS kini didaulat untuk menjadi Badan Usaha yang bertugas memberikan keuntungan sebesar-besarnya terhadap pemerintah, maka tidak heran bila pasien peserta BPJS banyak yang dibatasi penggunaan obatnya di RS.
5. BPJS tidak mengcover obat-obatan yang bermutu bagus, alhasil pasien cuma mendapatkan obat-obatan ala kadarnya.
6. BPJS adalah pesan nyata dari Pemerintah yang artinya “Masyarakat miskin tidak boleh sakit”.Wajar bila kita berpendapat demikian, sebab tidak bisa kita pungkiri bahwa pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS sangat jauh dari kelayakan.Bayangkan saja bila pasien tidak ada uang untuk menebus resep obat yang tidak dicover oleh BPJS, mungkin bukan malah jadi sehat, pasien justru cuma bisa pasrah menahan sakit.Apakah ini yang disebut dengan JAMINAN KESEHATAN..???
7. BPJS adalah bentuk pengingkaran terhadap UUD 1945 Perubahan, Pasal 34 ayat 2 yang menyebutkan bahwa negara wajib memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sekian, semoga bermanfaat.Share agar lebih banyak yang paham mengenai hal ini.Sumber : http://bit.ly/1VJG3g8
sumber link : http://www.reyarifin.com/2015/10/5-fakta-bpjs-menipu-rakyat-indonesia.html





Sunday 12 July 2015

Kekayaan Prudential di Tahun 2015 Terbaru

Pertumbuhan Total Premi sekitar 20% di tahun ini


Memasuki 20 tahun melayani kebutuhan finansial masyarakat Indonesia, Prudential Indonesia catatkan pertumbuhan total pendapatan premi sebesar 20%

Jakarta, 16 Juni 2015 – PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) hari ini mengumumkan hasil kinerja bisnis dan finansial pada kuartal pertama tahun 2015. Didukung oleh fokus yang konsisten untuk melayani kebutuhan keuangan masyarakat Indonesia, Prudential Indonesia melaporkan kinerja yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan total pendapatan premi yang meningkat sebesar 20% atau senilai Rp 7,09 triliun pada kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan total pendapatan premi tersebut didorong oleh adanya pertumbuhan positif terhadap total premi bisnis baru dan total premi lanjutan.

Rinaldi Mudahar, Presiden Direktur Prudential Indonesia, menjelaskan: “Total premi bisnis baru pada kuartal pertama 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 18% atau setara Rp 2,77 triliun. Prudential juga mencatat bahwa pendapatan premi dari total premi lanjutan juga menunjukkan peningkatan sebesar 21% atau sekitar Rp 4,32 triliun yang menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya melanjutkan kepemilikan proteksi jangka panjang. Hal ini sejalan dengan komitmen Prudential Indonesia untuk terus berupaya menjembatani kesenjangan proteksi di negeri ini dengan memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat Indonesia.”
Pada kuartal pertama 2015 ini, Prudential Indonesia juga mencatat kenaikan total dana kelolaan sebesar 26% menjadi Rp 58,13 triliun, didorong oleh pertumbuhan total pendapatan premi dan kinerja pasar Indonesia yang kuat. Total aset perusahaan juga tercatat meningkat sebesar 23% menjadi Rp 63,20 triliun.

Total klaim dan manfaat yang dibayarkan meningkat sebesar 56% atau sekitar Rp 3,21 triliun membuktikan bahwa Prudential Indonesia melanjutkan komitmen untuk menawarkan perlindungan finansial kepada nasabah dan membayarkan klaim.

20 Tahun Melayani Masyarakat Indonesia dan Menjembatani Kesenjangan Proteksi
Saat ini, masih terdapat kesenjangan proteksi yang cukup besar di Indonesia, dengan masih banyaknya keluarga Indonesia yang belum memahami pentingnya memiliki perlindungan asuransi jiwa atau sudah memiliki asuransi jiwa namun dengan nilai perlindungan yang belum memadai. Asuransi jiwa, merupakan dasar penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dengan penyediaan dana jangka panjang untuk pembangunan, sekaligus memberikan perlindungan jangka panjang untuk keluarga Indonesia dalam menjalani setiap tahapan kehidupan dan mencapai tujuan keuangan mereka dengan aman dan tenang.

Di masa sekarang ini, penetrasi asuransi di Indonesia masih sangat rendah. Dalam peringatan 20 tahun kehadirannya di Indonesia, Prudential Indonesia tetap berkomitmen untuk membuat hidup lebih baik dengan terus menjembatani kesenjangan proteksi di Indonesia dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perencanaan keuangan masa depan mereka.

Tenaga pemasar Prudential Indonesia memainkan peran penting dalam mengedukasi nasabah akan pentingnya asuransi jiwa dan dalam membantu mereka merencanakan masa depan keuangan mereka. Mereka membantu nasabah menganalisis situasi finansial mereka dan bagaimana memenuhi tujuan finansial jangka panjang mereka. Dengan begitu, masyarakat dapat bekerja sama dengan tenaga pemasar untuk membangun rencana proteksi yang sesuai dengan anggaran dan memenuhi kebutuhan masa depan.
Rinaldi menambahkan: “Di tahun ke-20 kehadiran kami di Indonesia, Prudential terus mendengar dan memahami nasabah kami dan memberikan layanan serta produk asuransi jiwa yang terdepan. Kami meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi jangka panjang sebagai bagian dari rencana baik keuangan keluarga sekaligus mendorong pengembangan industri asuransi jiwa sebagai salah satu pilar ekonomi. Kami hadir untuk membuat hidup lebih baik.”

– Selesai –

Tentang PT Prudential Life Assurance

Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan penyedia jasa asuransi jiwa terdepan di Indonesia dan merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman lebih dari 167 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Sejak meluncurkan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk dan jasa yang dirancang untuk memenuhi setiap kebutuhan para nasabahnya yang beragam di Indonesia.
Sampai 31 Maret 2015, Prudential Indonesia berkantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,4 juta nasabah melalui lebih dari 240.000 tenaga pemasar di 380 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh nusantara (termasuk di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali).

Tentang Prudential Plc dan Prudential Corporation Asia
Prudential plc berlokasi di Inggris dan Wales, dan perusahaan-perusahaan terafiliasinya merupakan salah satu grup jasa keuangan terkemuka dunia. Prudential plc menyediakan layanan asuransi dan keuangan melalui anak-anak usaha dan perusahaan afiliasinya di seluruh dunia. Prudential telah hadir di industri ini selama lebih dari 167 tahun dan memiliki total aset kelolaan sebesar £496miliar (Rp 9.613 triliun). Prudential plc tidak memiliki hubungan apapun dengan Prudential Financial, Inc., sebuah perusahaan yang beroperasi di Amerika Serikat.

Prudential Corporation Asia telah beroperasi di Asia lebih dari 90 tahun dengan mengoperasikan bisnis asuransi jiwa di 12 pasar Asia yaitu Kamboja, China, Hong Kong, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Prudential memiliki landasan distribusi multi-channel yang kuat dalam menyediakan berbagai jenis simpanan, perlindungan dan produk investasi yang komprehensif, untuk memenuhi beragam kebutuhan nasabah di Asia.
Eastspring Investments, yang merupakan bisnis manajemen aset Prudential di Asia, adalah salah satu manajer investasi terbesar di wilayah tersebut dengan cakupan geografis di 10 pasar Asia serta Amerika Utara, Eropa, dan Uni Emirat Arab.

Hingga tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Annualized Premium Equivalent (APE), total penjualan Prudential Corporation Asia tumbuh 15 % menjadi £2,237 juta (Rp 43.3 triliun).



Saturday 9 May 2015

Wow, Tubuh Seksi Artis Korea Jun Ji Hyun bernilai Rp 117 Miliar?!

Woww nilai asuransi Tubuh seksinya artis Jun Ji Hyun bernilai Rp 117 Miliar...


VIVAlife - Selebriti Hollywood berlomba-lomba untuk mengasuransikan tubuh mereka, hingga miliaran rupiah. Artis Korea pun dikabarkan mulai tertarik untuk ikut mengasuransikan aset mereka.

Salah seorang asuransi, dalam acara Midnight TV Entertainment mengungkapkan, jika Jun Ji Hyun mengasuransikan tubuh seksinya, diperkirakan nilai asuransinya akan mencapai US$10 juta atau setara dengan Rp117 miliar.

"Jun Ji Hyun perlu mengajukan permohonan asuransi atas seluruh tubuhnya," kata ahli tersebut seperti dikutip dari KDramaStars.

Lebih lanjut, ia pun membeberkan nilai asuransi per tubuh. Menurutnya, nilai kakinya akan menelan biaya sekitar satu sampai dua juta dolar.

"Akan mencapai US$10 juta jika lengan, punggung, wajah, dan bagian tubuh lainnya disertakan," ujarnya. Sayangnya, tak ada konfirmasi dari ibu satu anak itu soal asuransi tubuhnya, yang diperkirakan bernilai fantastis




Syahrini akhirnya Mengasuransinya Bagian Tubuhnya yang ini?! Hmm

Kabar yang beredar syahrinipun ikut mengasuransikan bagian tubuhnya


Indowebster: Kesehatan dan kebugaran memang penting bagi setiap manusia, apalagi bagi mereka yang bekerja dengan mengandalkan beberapa anggota badannya. Sebut saja pemain film, atlet, model bahkan beberapa tokoh ternama sangat peduli terhadap masalah ini. Oleh sebab itulah banyak di antara mereka yang mengasuransikan tidak hanya harta benda dan jiwanya tapi juga bagian-bagian tertentu di tubuh mereka.

Publik figur luar negeri sudah lumrah untuk mengasuransikan bagian tubuh mereka. Sebut saja model Holly Madison yang mengasuransikan payudara atau Tina Turner dan Mariah Carey kompak asuransikan kaki mereka dengan nilai fantastis.

Nah, di Indonesia juga ada selebriti kita yang mengasuransikan bagian tubuhnya, Siapa yang tidak kenal dengan "Princess Syahrini", Dengan harta yang berlimpah tentunya apapun bisa dilakukan oleh Syahrini. Termasuk mengasuransikan bagian tubuhnya. Mantan rekan duet Anang Hermansyah ini menganggap apapun yang ada di dalam dirinya merupakan sesuatu yang berharga dan harus dijaga dengan baik.

Maka, tak salah jika pada akhirnya ia dikabarkan memutuskan untuk mengasuransikan bagian tubuhnya, salah satunya adalah pantatnya. Lantas, bagaimana tanggapan Syahrini terkait kabar yang beredar tersebut?

"Ada beberapa bagian, cuma itu sudah jadi daerah pribadi aku," ungkap pemilik tembang "Seperti Itu" tersebut dengan gaya yang centil. "Karena bersifat pribadi jadi cukup saya saja yang tahu." 

Selain melindungi organ tubuh yang bersifat pribadi, penyanyi berusia 33 tahun itu juga menyadari bahwa asuransi kesehatan sangat dibutuhkan oleh pekerja seni seperti dirinya. 

"Aku ada asuransi kayak kesehatan dan untuk masa depan aku. Karena saya selaku pekerja seni yang bekerja setiap hari, jadi asuransi itu kebutuhan yang sangat penting sekali," tandasnya



Luna Maya Rela habisin Puluhan juta untuk Kecantikannya, untuk asuransiya?

Inilah fakta mengejutkan dari luna maya


Kapanlagi.com - Tampil kinclong seakan menjadi Keharusan bagi selebriti atau artis di negri ini. Beragam metode perawatan agar memaksimalkan penampilan pun dilakukan sejumlah selebriti tanpa memusingkan berapun harga yang harus dibayar oleh mereka. Ya, harga memang bukan masalah bagi mereka.

Berbagai layanan perawatan untuk tampil cantik dan menawan pun tersedia di berbagai penjuru di negri ini dan harganya pun variatif mulai dari harga yang terjangkau hingga pusat kecantikan yang harganya selangit.

Presenter dan bintang film Luna Maya misalnya, yang akhirnya memilih untuk melakukan shading pada bagian alis guna memaksimalkan penampilannya. Kepada KapanLagi.com® Luna mengakui bahwa untuk melakukan hal tersebut ia harus menahan rasa sakit. Namun hal itu tetap dijalani olehnya, demi memaksimalkan penampilannya.

"Yes. Aku ga mau bohong. Sakit sedikit lumrah. Ga sampai yang kapok," ujar Luna.

Luna juga menuturkan bahwa alasan harga dan frekuensi waktu perawatan adalah faktor utama yang membuat dirinya memutuskan untuk melakukan shading alis. "“Kalo Mahal itu relatif yah. Kalau ini kan bertahan sampai beberapa tahun, jadi hitungannya murah," Ujar Luna.

Wanita kelahiran Denpasar, Bali 26 Agustus 1983 ini pun secara terus terang mengatakan bahwa ia harus rela merogoh kocek cukup dalam untuk melakukan shading pada alisnya tersebut.

"Aku siapin Rp 12 juta, dan itu emang mahal. Tapi kalau untuk menunjang pekerjaan seperti aku, trus untuk perempuan-perempuan yang berfikir untuk mempercantik diri, pasti worth it lah," ujarnya.

Lebih lanjut Luna menjelaskan bahwa untuk biaya yang dikeluarkannya, ia sudah punya estimasi. Biaya Rp 12 juta tersebut, dengan masa perawatan dalam kurun 5 hingga 6 tahun ke depan.

"Ini bertahan sampai 5 hingga 6 tahun. Selama itu aku ga perlu beli pensil alis atau nyiap-nyiapin lagi. Kita selesai mandi, alis juga udah cakep. Bisa dibilang satu tahun hanya 2 juta. Kalau dibagi perhari, kan itungannya murah," papar Luna.

Saat ditanya KapanLagi.com® soal brapa total biaya yang dikeluarkan olehnya untuk melakukan perawatan tubuh sebagai asset, Luna mengaku bahwa dirinya melakukan perawatan yang biasa dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal.

"Kalau aku sendiri perawatan ya yang biasa aja. Standar. Ga sampai harus ngeluarin sampe yang ratusan juta gitu," pungkasnya.

Namun hal berbeda didapat KapanLagi.com® saat bertanya tentang hal yang sama kepada model yang kini tengah menggeluti dunia tarik suara, Shinta Aprilia. Sebagai pendatang baru dirinya mengakui bahwa pengeluarannya sangat besar untuk melakukan perawatan. Diakuinya pula bahwa hal itu adalah hal yang lumrah, apalagi dirinya sebagai pendatang baru harus tampil optimal dalam menghadapi persaingan.

"Kalau untuk sebulan, biaya yang aku keluarkan itu sekitar Rp 80 jutaan dan itu sih sudah termasuk shopping," ujar Shinta.

Shinta menambahkan bila dirinya juga mengeluarkan biaya ekstra yang cukup besar untuk perawatan khusus wajahnya. Hal ini dilakukan oleh Shinta karena ia tidak merasa nyaman memiliki pipi yang tampak 'chubby'.

"Karena saya tidak suka dengan muka chubby, makanya saya botox, setrika pipi, dan tanam benang. Aku habis Sekitar 15 juta rupiah juga untuk botox, dan itu untuk enam bulan lamanya," ungkap Shinta.

Berbagai layanan kecantikan memang tersedia di berbagai penjuru negeri ini. Dan dari keterangan di atas, varian harga yang dikeluarkan oleh artis pun beragam. Jika menilik di luar negri, di mana para selebriti tidak hanya melakukan perawatan semata, tetapi juga juga menambahkan perlindungan asuransi terhadap bagian tubuh yang mereka anggap sebagai asset. Seperti misalnya Jennifer Lopez yang mengasuransikan bokongnya dengan nilai Rp 2,7 triliun. Atau diva sekelas Mariah yang mengasuransikan kakinya senilai Rp 9,1 triliun.

Lantas bagaimanana dengan di tanah air? Apakah layanan tersebut disediakan pula oleh berbagai layanan Asuransi yang ada di tanah air ini?

Pengamat keuanangan dan asuransi Maruli Silalahi kepada KapanLagi.com® menjelaskan bahwa hingga saat ini, asuransi di Indonesia belum sampai untuk mengcover bagian tubuh seseorang.

"Sejauh ini asuransi di Indonesia belum sampai ke tahap penyediaan coverage untuk bagian bagian tubuh spesifik seperti para selebriti di luar negri. Layanan asuransi bagian tubuh spesifik belum berjalan di Indonesia saat ini, menurut saya bisa dikarenakan premi untuk layanan bagian tubuh tersebut sangatlah mahal. Dan di samping itu, tingkat kesadaran para selebriti juga belum seperti artis di luar negeri. Karena faktanya bahwa untuk program asuransi basic saja seperti kesehatan, kecelakaan, penyakit kritis dan meninggal dunia, masih cukup banyak selebriti yang belum memiliki program proteksi tersebut," papar Maruli.

Maruli menganggap bahwa sudah saatnya para selebriti memikirkan lebih jauh lagi pentingnya asset dasar yang dimiliki oleh para artis maupun selebriti di tanah air.

"Menurut saya, bagi para artis atau selebriti yang profesinya sangat bergantung terhadap bagian tubuh tersebut, misalnya penyanyi, pita suaranya sangat perlu untuk diasuransikan. Karena itulah aset dia untuk mendapatkan penghasilan atau mencari nafkah. Apa yang terjadi apabila seorang penyanyi profesional mengalami gamgguan pita suara? Pastilah dia tidak bisa menjalankan profesinya sebagai penyanyi, yang berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan ekonominya dan keluarganya.

Demikian juga bagian-bagian tubuh lain yang sangat mendukung profesi si artis tersebut, sangatlah penting untuk diauransikan. Karena fungsi dari asuransi adalah untuk mengambilalih resiko ekonomi yang terjadi jika si tertanggung mengalami resiko-resiko dalam kehidupan,” jelas Maruli.




Tak mau kalah dengan Duo Serigala, Zaskia ikut Mengasuransikan "Sesuatunya"

Tak mau kalah dengan duo Serigala yang meng angsuransikan Aset Payudaranya
Zaskia gotik pun berencana meng asuransikan "Sesuatu" nya

Tren mengasuransikan bagian tubuh sedang menjadi fenomena di panggung hiburan tanah air. Sejumlah artis Indnesia pun berlomba-lomba mengasuransikan bagian tubuh yang paling penting.
Sayangnya hal tersebut kurang menarik perhatian pedangdut Zaskia Gotik.
Pelantun tembang Satu Jam Saja ini menganggap bila asuransi anggota badan merupakan hal yang tidak penting. Ia pun lebih memilih asuransi jiwa untuk dirinya dan keluarganya.
"Saya sih yang penting asuransi jiwa saya, orangtua saya, keluarga saya," kata Zaskia di Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Beberapa selebriti beranggapan bila tak mengasuransikan organ tubuh akan menjadi masalah suatu hari nanti, terutama bila mengalami kejadian yang tak diinginkan. Namun mantan tunangan Vicky Prasetyo tersebut tetap keukeuh untuk tidak neko-neko.
"Asuransi organ tubuh nggak perlu lah. Karena nggak penting aja," tegasnya.
sumber: http://m.galamedianews.com/artis/21923/zaskia-gotik-asuransi-tubuh-ga-penting-mending-asuransi-jiwa-dan-keluarga.html