Inilah fakta mengejutkan dari luna maya |
Kapanlagi.com - Tampil kinclong seakan menjadi Keharusan bagi selebriti atau artis di negri ini. Beragam metode perawatan agar memaksimalkan penampilan pun dilakukan sejumlah selebriti tanpa memusingkan berapun harga yang harus dibayar oleh mereka. Ya, harga memang bukan masalah bagi mereka.
Berbagai layanan perawatan untuk tampil cantik dan menawan pun tersedia di berbagai penjuru di negri ini dan harganya pun variatif mulai dari harga yang terjangkau hingga pusat kecantikan yang harganya selangit.
Presenter dan bintang film Luna Maya misalnya, yang akhirnya memilih untuk melakukan shading pada bagian alis guna memaksimalkan penampilannya. Kepada KapanLagi.com® Luna mengakui bahwa untuk melakukan hal tersebut ia harus menahan rasa sakit. Namun hal itu tetap dijalani olehnya, demi memaksimalkan penampilannya.
"Yes. Aku ga mau bohong. Sakit sedikit lumrah. Ga sampai yang kapok," ujar Luna.
Luna juga menuturkan bahwa alasan harga dan frekuensi waktu perawatan adalah faktor utama yang membuat dirinya memutuskan untuk melakukan shading alis. "“Kalo Mahal itu relatif yah. Kalau ini kan bertahan sampai beberapa tahun, jadi hitungannya murah," Ujar Luna.
Wanita kelahiran Denpasar, Bali 26 Agustus 1983 ini pun secara terus terang mengatakan bahwa ia harus rela merogoh kocek cukup dalam untuk melakukan shading pada alisnya tersebut.
"Aku siapin Rp 12 juta, dan itu emang mahal. Tapi kalau untuk menunjang pekerjaan seperti aku, trus untuk perempuan-perempuan yang berfikir untuk mempercantik diri, pasti worth it lah," ujarnya.
Lebih lanjut Luna menjelaskan bahwa untuk biaya yang dikeluarkannya, ia sudah punya estimasi. Biaya Rp 12 juta tersebut, dengan masa perawatan dalam kurun 5 hingga 6 tahun ke depan.
"Ini bertahan sampai 5 hingga 6 tahun. Selama itu aku ga perlu beli pensil alis atau nyiap-nyiapin lagi. Kita selesai mandi, alis juga udah cakep. Bisa dibilang satu tahun hanya 2 juta. Kalau dibagi perhari, kan itungannya murah," papar Luna.
Saat ditanya KapanLagi.com® soal brapa total biaya yang dikeluarkan olehnya untuk melakukan perawatan tubuh sebagai asset, Luna mengaku bahwa dirinya melakukan perawatan yang biasa dan tidak mengeluarkan biaya yang mahal.
"Kalau aku sendiri perawatan ya yang biasa aja. Standar. Ga sampai harus ngeluarin sampe yang ratusan juta gitu," pungkasnya.
Namun hal berbeda didapat KapanLagi.com® saat bertanya tentang hal yang sama kepada model yang kini tengah menggeluti dunia tarik suara, Shinta Aprilia. Sebagai pendatang baru dirinya mengakui bahwa pengeluarannya sangat besar untuk melakukan perawatan. Diakuinya pula bahwa hal itu adalah hal yang lumrah, apalagi dirinya sebagai pendatang baru harus tampil optimal dalam menghadapi persaingan.
"Kalau untuk sebulan, biaya yang aku keluarkan itu sekitar Rp 80 jutaan dan itu sih sudah termasuk shopping," ujar Shinta.
Shinta menambahkan bila dirinya juga mengeluarkan biaya ekstra yang cukup besar untuk perawatan khusus wajahnya. Hal ini dilakukan oleh Shinta karena ia tidak merasa nyaman memiliki pipi yang tampak 'chubby'.
"Karena saya tidak suka dengan muka chubby, makanya saya botox, setrika pipi, dan tanam benang. Aku habis Sekitar 15 juta rupiah juga untuk botox, dan itu untuk enam bulan lamanya," ungkap Shinta.
Berbagai layanan kecantikan memang tersedia di berbagai penjuru negeri ini. Dan dari keterangan di atas, varian harga yang dikeluarkan oleh artis pun beragam. Jika menilik di luar negri, di mana para selebriti tidak hanya melakukan perawatan semata, tetapi juga juga menambahkan perlindungan asuransi terhadap bagian tubuh yang mereka anggap sebagai asset. Seperti misalnya Jennifer Lopez yang mengasuransikan bokongnya dengan nilai Rp 2,7 triliun. Atau diva sekelas Mariah yang mengasuransikan kakinya senilai Rp 9,1 triliun.
Lantas bagaimanana dengan di tanah air? Apakah layanan tersebut disediakan pula oleh berbagai layanan Asuransi yang ada di tanah air ini?
Pengamat keuanangan dan asuransi Maruli Silalahi kepada KapanLagi.com® menjelaskan bahwa hingga saat ini, asuransi di Indonesia belum sampai untuk mengcover bagian tubuh seseorang.
"Sejauh ini asuransi di Indonesia belum sampai ke tahap penyediaan coverage untuk bagian bagian tubuh spesifik seperti para selebriti di luar negri. Layanan asuransi bagian tubuh spesifik belum berjalan di Indonesia saat ini, menurut saya bisa dikarenakan premi untuk layanan bagian tubuh tersebut sangatlah mahal. Dan di samping itu, tingkat kesadaran para selebriti juga belum seperti artis di luar negeri. Karena faktanya bahwa untuk program asuransi basic saja seperti kesehatan, kecelakaan, penyakit kritis dan meninggal dunia, masih cukup banyak selebriti yang belum memiliki program proteksi tersebut," papar Maruli.
Maruli menganggap bahwa sudah saatnya para selebriti memikirkan lebih jauh lagi pentingnya asset dasar yang dimiliki oleh para artis maupun selebriti di tanah air.
"Menurut saya, bagi para artis atau selebriti yang profesinya sangat bergantung terhadap bagian tubuh tersebut, misalnya penyanyi, pita suaranya sangat perlu untuk diasuransikan. Karena itulah aset dia untuk mendapatkan penghasilan atau mencari nafkah. Apa yang terjadi apabila seorang penyanyi profesional mengalami gamgguan pita suara? Pastilah dia tidak bisa menjalankan profesinya sebagai penyanyi, yang berdampak terhadap pemenuhan kebutuhan ekonominya dan keluarganya.
Demikian juga bagian-bagian tubuh lain yang sangat mendukung profesi si artis tersebut, sangatlah penting untuk diauransikan. Karena fungsi dari asuransi adalah untuk mengambilalih resiko ekonomi yang terjadi jika si tertanggung mengalami resiko-resiko dalam kehidupan,” jelas Maruli.
0 komentar:
Post a Comment